Untuk menghindari perpecahan yang lebih dalam di tubuh partai, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Rully Chairul Azwar, mengaku pihaknya tak akan mengumumkan keputusan soal pemilihan presiden sebelum pemilu legislatif selesai.
Apalagi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terang-terangan menginginkan calon wakil presiden dari partai berlambang beringin itu. Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufik Kiemas, kemarin, secara terbuka mengatakan partainya ingin mencari pendamping Megawati Sukarnoputri dari Partai Golkar meski tak menyebut siapa yang dimaksud.
PDIP memang telah menetapkan Megawati sebagai calon presiden. Kini mereka mencari sejumlah nama untuk ditetapkan sebagai pendamping Mega.
Salah satu tokoh Golkar yang disebut potensial mendampingi Mega adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X. Terlebih dalam berbagai jajak pendapat nama Sri Sultan lebih populer ketimbang Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Bahkan salah satu organisasi sayap Golkar yakni Soksi telah mendukung Sultan untuk maju dalam pemilihan presiden.
Namun ambisi Sultan bisa jadi terhalang ketetapan pemerintah pusat yang memaksanya kembali menjabat kepala daerah Yogyakarta untuk tiga tahun ke depan.
Nama lain yang disebut adalah tokoh senior Golkar, Ffadel Mohamad. Fadel yang kini menjabat Gubernur Gorontalo sempat kecewa karena namanya tak masuk dalam daftar calon anggota legislatif dari Golkar.
www.liputan6.com

0 komentar:
Posting Komentar