BOM MARRIOT | CCTV MENUNJUKKAN DETIK-DETIK BOM MARRIOT | PIDATO SBY YANG JADI KONTROVERSI | PENGAMAN TERUS DITINGKATKAN | BERDAMAI DENGAN KENTUT | ALASAN KENAPA KPU HENTIKAN HITUNG CEPAT

Selasa, 24 Februari 2009

POLITIK RUBRIK

GOLKAR SERIUS CALONKAN JUSUF KALLA
---------------------------------------------------------------------------------

Manuver Jusuf Kalla sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 semakin memanaskan suasana politik. Di Jakarta, Selasa (24/2), Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Rully Chairul Azwar menegaskan, pencalonan ini tidak main main.

Namun fungsionaris Partai Demokrat, Sutan Batugana, menilai pencalonan Jusuf Kalla hanyalah upaya untuk menaikkan nilai jual Partai Golkar. Partai Demokrat melihatnya pula hanya sebagai dinamika politik menjelang pemilu legislatif, April mendatang.

Toh, manuver Jusuf Kalla alias JK tampaknya berhasil. Sejumlah tokoh Partai Keadilan Sejahtera membuka wacana menyandingkan JK dengan Hidayat Nur Wahid sebagai pasangan alternatif untuk menandingi popularitas Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Sukarnoputri. Sekalipun demikian, semuanya itu belum final [baca: PKS Munculkan Wacana JK-HNW].

Bola politik masih terus bergulir. Banyaknya kepentingan di dalam masing-masing partai politik membuat isu calon presiden dan calon wakil presiden masih cair. Pertemuan JK-SBY, Ahad silam, seolah menunjukkan keduanya masih solid.(ANS/Rahmat Supana)


KALLA : MEGAWATI KALAH KARENA JARANG
TAMPIL

-------------------------------------------------------------------------------------

Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menilai kekalahan Megawati Sukarnoputri dalam pemilihan presiden lalu karena jarang tampil berdebat. Pernyataan tersebut disampaikan Kalla dalam pembekalan calon anggota legislatif dan juru kampanye Partai Golkar di Gianyar, Bali, Jumat (2/1).

Dalam kesempatan itu Kalla mengingatkan kader dan caleg dari Partai Golkar untuk berani tampil berdebat. Menurutnya, debat, diskusi, serta dialog merupakan metode kampanye paling efektif dan murah. Namun, untuk tampil berdebat harus disiapkan kader-kader Partai Golkar yang terpilih.(ADO/Aries Wicaksono dan Agus Suwoto)


0 komentar:

Posting Komentar